Rabu, 20 Mei 2015

Evaluating Test Suites and Adequacy Criteria Using Simulation-Based Models of Distributed Systems



Title
Evaluating Test Suites and Adequacy Criteria Using Simulation-Based Models of Distributed Systems
Authors
Matthew J. Rutherford, Antonio Carzaniga and Alexander L. Wolf.
Abstract
Teskriteriakecukupanmerupakansuatu tools ataualatuntukmengorganisasikanserangkaianaktifitaspengetesanterhadapsistem. Teskriteriakecukupantersebuttelahbanyakdibahas, di antaranyaadateskriteriakecukupandalamkontekssekuensial[1]dandalamkontekssistemkonkuren[2].Namun, belumadateskriteriakecukupan yang secaraspesifikdibahasdalamlingkupsistemterdistribusi.Makalahinimembahasmengenaihaltersebut.
Introduction
Makalahinimembahasmengenaiframeworkteskriteriakecukupan, bukanpadapenciptaankriteriabaru.Jadi, diharapkanmampumembantuengineer, denganmemberikanprediksimengenaitingkatefektifitaskandidatpengetesandankriteriakecukupan yang cocokuntuksistemtersebuttanpaharusmengeksekusikeseluruhanperangkatpengetesankedalamsistem.Sebab, tingkatefektifitassuatuteskriteriakecukupanbergantungpadasistem yang menjadiobjekpengetesannya.Makalahinijugamembahasmengenaibagaimanamenentukanteskecukupan yang paling efektifuntuksistem yang sedangdiuji.
Metode yang diterapkandalamteskriteriakecukupaninimendefinisikankriteriakecukupandalam model berbasissimulasidenganpenerapanteknikdiscrete-event.Discrete-event simulationmengorganisasikan proses-proses danevent yang terjadidalamsistem yang bersangkutan.Proses-proses tersebutmewakilientitasdinamisdalamsistemterdistribusi yang disimulasikan, sedangkaneventdigunakanoleh proses-proses tersebutuntuksalingbertukarinformasi.
Simulasisendirimerupakanabstraksidarispesifikasisistemterdistribusi yang bisa di-eksekusi, dimanabahasaspesifikasitersebutadalahmerupakanbahasapemrogramandalamsistemterdistribusi.
Selainitubisajugamenggunakanmetodeberbasissimulasidenganmetodefault-based analysis.Kombinasiduametodeinibisajugaditerapkansekaligusuntukmembantumengidentifikasirangkaian proses sepertiapa yang paling cocokuntukditerapkanpadasuatusistem.
Methods and Materials
Untukdapatmenentukanteskriteriakecukupan yang efektif, setidaknyadiperlukanmetodeberbasissimulasi, denganalurpengetesansebagaiberikut :
Langkah 1 mengharuskanengineeruntukmemilihkriteriakecukupan yang cocokuntukmengorganisasikankeseluruhan proses. Langkahke 2 hingga 4 diulanghinggaengineermampumemutuskanperangkatpengetesanmana yang paling cocokuntuksistemtersebut. Langkah 5 merupakan proses pemetaan input vector untukdiimplementasikedalam domain sistemtersebut, kemudiandilakukan proses eksekusitiap-tiapkasuspengujiandalamimplementasitersebut (langkah 6). Kegiatanpengetesanselesai, danhasilnyabisadipantaumelaluihasildaripengetesan yang dihasilkanolehsistemtersebut (langkah 8).
Metodelainnya, ataumetodefault-based analysis, mencobauntukmembandingkankriteriakecukupandengankemampuannyauntukmendeteksiklas-klas yang didalamnyamengandungfault (kesalahan).
Pendekatandenganmenerapkanfault-based analysismaupunsimulation-basedmaupunkombinasidarikeduanya, diterapkandalamtigaskenario yang berbeda, yaitu :
  • Conventional
Cara konvensionaluntukmenggunakanpengetesanberbasissimulasiadalahdenganmemilihtujuanumumdarikriteriakecukupan yang akandigunakan, kemudianmemilihperangkatpengetesanmana yang paling cocokdengankriteria yang telahditentukansebelumnya.
  • Boosting
Padaskenarioini, engineermemilihlebihdarisatukriteriakecukupankemudianmenerapkanseperangkatpengetesan yang sesuaidengankriteria yang telahdipilihsebelumnya.Dalamskenarioini, engineermenerapkanmetodefault-based analysis.Penggunaanskenarioinilebihbanyakmemakanbiayadaripadaskenariokonvensional, sebabpilihankriteriakecukupan yang digunakanlebihdarisatudanperangkatpengetesan yang diterapkanharusmelaluianalisaberbasiskesalahan (fault-based analysis) terlebihdahulu.
Akan tetapi, denganskenarioini, resikointracriterionlebihkecildibandingkandenganskenariokonvensional.
  • Ranking
Dalamskenarioini, engineersecararasionalmemilihsatudaribeberapakriteria yang ada yang sekiranya paling efektifbiladiterapkandalamsistem yang akandiuji. Jadi, dalamskenarioini, engineersekaligusmenerapkanskenarioboosting, kemudianberdasarkanperingkat (ranking) efektifitasterbaik, kriteriakecukupandanperangkatpengetesannyadipilih.
Dengandemikian, metodeberbasissimulasibisaditerapkansecaralangsunguntukmengevaluasiperangkatpengetesan yang paling cocokberdasarkankriteria, disesuaikandenganlingkungansistemdankodesimulasi yang digunakan.
Sedangkanmetodefault-based analysisjauhlebihmahaldikarenakanmetodeinimemerlukanbeberapaeksekusisecarasimultanuntuksetiaptest casedalamsuaturangkaianperangkatpengetesan.
Results
Dari hasilpenelitiandiketahuibahwa :
  • Discrete-event simulationmerupakancara yang efektifuntukmengetessuatuimplementasi
  • Fault-based analysisbisadigunakanuntukmemprediksitingkatefektifitasdarirangkaianperangkatpengetesan yang paling cocokuntuksuatusistemterdistribusi
  • Teknikfault-basedbisadigunakanuntukmemprediksitingkatefektifitasdarisuatukriteriakecukupan.
References